Mataram, PusaranBerita.com
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi NTB, Dr. H. Fathul Gani, M.Si memimpin rapat rekonsiliasi terkait tindak lanjut penyelesaian persoalan rumah singgah di kawasan RSUP Provinsi NTB. Pertemuan yang digelar diruang rapat Praja Wibawa Kantor Satpol PP, dihadiri oleh Perwakilan Keluarga Pasien Penghuni Rumah Singgah., Perwakilan Dinas Sosial Provinsi NTB dan perwakilan pihak RSUP NTB, Kamis (7 Agustus) 2025.
Kasat Pol PP NTB H. Fathul Gani mengatakan, pentingnya keselarasan data antara temuan langsung ditempatkan di lapangan dengan informasi resmi pihak RSUP. Hal ini menjadi dasar utama untuk menentukan langkah lanjutan yang tepat, berimbang, dan humanis.
“Kita perlu mengedepankan pendekatan yang tidak hanya tegas, tetapi juga bijak. Rekonsiliasi ini penting untuk menghindari konflik serta meredam resistensi penghuni, agar penyelesaian yang diambil benar-benar berpihak pada kemanusiaan dan ketertiban umum,” papar H. Fathul Gani.
Forum rapat ini sekaligus menjadi klarifikasi dan sinkronisasi, yang bertujuan merumuskan solusi relokasi yang lebih layak bagi keluarga pasien, sesuai dengan semangat kemanusiaan dan tata kelola pemerintahan yang baik. Gagasan ini senada dengan arahan bapak Gubernur NTB, Dr. Lalu Muhamad Iqbal, S.Sos., M.Si., yang sebelumnya menyampaikan bocorannya terhadap kondisi rumah singgah dan mendorong adanya relokasi ke tempat yang lebih representatif.
Kita ingin saudara-saudara kita yang tinggal di rumah singgah mendapatkan tempat yang lebih baik, lebih layak, dan lebih manusiawi . Kami mengedepankan pendekatan persuasif dengan tetap menempuh dialog secara menyeluruh, yakni mendengarkan aspirasi para pihak terutama keluarga pasien, ujar Kasat Pol PP menirukan Arahan Gubernur NTB Miq Ikbal.
Seperti tayangan media PusaranBerita edisi sebelumnya, pada pekan sebelumnya, Kasat PP NTB telah berkunjung dan berdialog dengan sejumlah aktifis Pemerhati Sosial yang mewakili Keluarga Pasien yang menempati rumah singgah kompleks RSUP NTB.
Pada dialog Senin malam lalu, dijelaskan jika Pemprov NTB akan membongkar Rumah Singgah untuk dijadikan kawasan hijau atau taman. (Jj)
